Hyundai telah mengambil langkah besar untuk mempercepat elektrifikasi mobilitas masa depan di Indonesia, melalui pembentukan ekosistem yang lengkap — mulai dari hulu hingga hilir. Pada Juli 2024, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution meresmikan pabrik sel baterai pertama di Asia Tenggara, berlokasi di Karawang, dengan kapasitas awal 10 GWh per tahun dan kapabilitas meningkat hingga 30 GWh di tahap selanjutnya. Pabrik ini menyusul pabrik kendaraan listrik lokal di Cikarang (Bekasi), yang mampu memproduksi 150 ribu unit per tahun dan dirancang hingga 250 ribu unit ke depan.
Pembangunan pabrik tersebut tidak hanya memanfaatkan bahan baku seperti nikel dan tembaga lokal, namun juga menciptakan nilai tambah melalui proses hilirisasi industri EV. Dari pembuatan sel baterai di pabrik HLI Green Power hingga perakitan Battery System Assembly (BSA) oleh Hyundai Energi Indonesia, manufaktur lokal ini memastikan kualitas bertaraf global. Hal ini mendukung produksi kendaraan seperti Ioniq 5, Kona Electric, serta mobil listrik lainnya dengan komponen lokal hingga 80 %
Salah satu pencapaian nyata adalah Ioniq 5 — EV kepemilikan pertama yang diproduksi massal di Indonesia, diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 16 Maret 2022 . Produksi kendaraan ini kemudian ditingkatkan hingga lebih dari 1.000 unit per bulan karena permintaan yang tinggi, sekaligus menjadi motor bagi ekosistem Hyundai lokal. Hyundai juga memperluas produksi Kona Electric domestik pada pertengahan 2024, menggunakan baterai hasil pabrik lokal .
Tidak hanya memproduksi, Hyundai juga aktif membangun infrastruktur pendukung yang matang. Saat ini telah tersedia lebih dari 600 titik pengisian (charging station), termasuk Ultra Fast Charging dan jaringan di dealer, mal, rest area, hingga plasa komersial Mobilitas EV semakin mudah dengan layanan mobile charging — pengguna bisa mendapatkan tambahan daya hingga 10 kWh saat darurat hanya dengan menghubungi call center Hyundai.
MyHyundai app dan teknologi Bluelink menjadi ujung tombak konektivitas dalam ekosistem Hyundai EV. Melalui Bluelink, pengguna dapat memantau kondisi kendaraan (status kunci, lokasi, hingga view 360°), melakukan pembaruan OTA, dan mengakses layanan servisan digital, Fitur ini memperkuat kepercayaan konsumen karena memudahkan kontrol kendaraan dari jarak jauh.
Layanan purna jual juga lebih unggul dengan garansi baterai 8 tahun/160.000 km, asuransi All Risk 2–3 tahun, perawatan berkala gratis, serta prioritas pada charger Hyundai, Sinergi antara produksi lokal, infrastruktur charging, dan layanan digital menciptakan fondasi yang kokoh bagi mobilitas listrik di Indonesia.
Dengan total investasi USD 1,55 miliar di HMMI hingga 2030 dan USD 9,8 miliar di ekosistem EV secara regional, Hyundai menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam revolusi transportasi ramah lingkungan, Transformasi jangka panjang ini membentuk fondasi mobilitas masa depan Indonesia: mandiri, hijau, dan terhubung—menghidupkan visi “Progress for Humanity” atas kendaraan listrik di negeri ini.